Sabtu, 12 Desember 2009

Program Pemuda Mandiri Dorong Pembangunan Desa

05-05-2009
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan Program Pemuda Mandiri Pencipta Lapangan Kerja Perdesaan pada sektor informal merupakan salah satu langkah strategis guna mewujudkan 1 juta lapangan kerja di Jawa Barat. Hal ini merupakan langkah lanjutan, dimana pada bulan lalu di Kabupaten Subang juga sudah diluncurkan Program Pelatihan Perdana Pola Three In One yang diarahkan untuk para pencari kerja di sektor formal.

Hal dinyatakan Heryawan saat meresmikan Implementasi Program Pemuda Mandiri Pencipta Lapangan Kerja Perdesaan Sektor Informal, dalam rangka Ikhtiar 1 Juta Lapangan Pekerjaan Menuju Terwujudnya Desa Peradaban di Jawa Barat di Ponpes Al-Muthmainah, Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, Selasa (5/5).

Lebih lanjut Heryawan menyatakan keterbatasan kompetensi angkatan kerja, masih menjadi kendala utama penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat. Oleh karenanya, guna melahirkan tenaga-tenaga kerja yang handal, siap kerja dan kompeten. Untuk itu harus ada keberpihakan, khususnya fungsi pendidikan dan pelatihan ketenagakerjaan, untuk memprioritaskan sektor pendidikan kejuruan serta pelatihan khusus yang bersertifikat.

Berkaitan dengan itu, ke depan lanjut Heryawan ada beberapa langkah strategis guna melakukan pengembangan ketenagakerjaan perdesaan sektor informal di Jawa Barat, antara lain; memetakan potensi-potensi desa, penguatan organisasi perangkat desa sebagai penggerak pembangunan dan penjabaran kebijakan pembangunan di lingkup pedesaan.

Seharusnya penempatan tenaga kerja di Jawa Barat, diisi oleh angkatan kerja dari Jawa Barat. Karenanya, pembinaan dan pelatihan keterampilan serta keahlian disesuaikan dengan kebutuhan para penyedia lapangan kerja. Dengan upaya ini, diharapkan tercipta tenaga kerja Jawa Barat yang handal dan profesional serta mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar Jawa Barat.

Menurut Heryawan Program pemuda mandiri pencipta lapangan kerja perdesaan, diharapkan menjadi mendorong optimalisasi pemanfaatan potensi melalui sistem dan mekanisme terpadu antar pelaku ekonomi di perdesaan. Langkah ini pun diharapkan membangun kesepahaman masyarakat, bahwa maju mundurnya desa, tergantung dari dinamika serta sinergitas program di antara stakeholders terkait.

“Sehingga diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, Jawa Barat memiliki model desa unggulan, desa berkualifikasi mandiri, serta desa peradaban yang mampu mengakselerasi kemajuan bagi segenap masyarakat di desa bersangkutan,” tegas Heryawan. Menurutnya ke depan, keberhasilan desa-desa ini dapat direplikasi dan dikembangkan diseluruh wilayah Jawa Barat. Insya Allah, melalui pendekatan ini secara bertahap masyarakat Jawa Barat meraih kesejahteraan.

http://www.jabar.go.id/public/0/berita_detail.htm?id=104515
(download pdf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar