Sabtu, 12 Desember 2009

ALOKASI DESA PERADABAN Rp 100 M

Wednesday, 01 July 2009 15:22
Bandung(SI) – Pemprov Jabar mencanangkan program Desa Peradaban pada 2010 yang dimaksudkan untuk memajukan desa-desa tertinggal di Jabar, khususnya di daerah perbatasan provinsi. Rencananya pada tahun pertama program tersebut digulirkan sebanyak 100 desa akan menjadi percontohan. Dalam program itu, satu kampung atau desa akan mendapatkan dana pembangunan sebesar Rp 1 miliar, sehingga total dana yang digelontorkan Pemprov Jabar mencapai Rp100 miliar. “Ada seleksi khususnya, tapi pembangunan desa ini adalah untuk memajukan masyarakat desa melalui pembangunan fisik dan mentalnya.
Seperti kita tahu, di Jabar masih banyak desa tertinggal, khususnya di daerah perbatasan antara Jabar-Jateng, Jabar-DKI Jakarta, dan Jabar-Banten,” kata Heryawan seusai memberikan pembekalan kepada mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Padjadjaran (Unpad) di GOR C-Tra, Jalan Cikutra, Kota Bandung, kemarin. Menurut dia, ada tujuh kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah desa atau kampung bisa dikategorikan ideal, yakni komunitas yang cukup, tersedianya sarana ibadah, sarana pendidikan, pasar rakyat, ruang terbuka, puskesmas dan balai pertemuan.“ Orang desa itu jika perlu sesuatu, pasti ke kota. Nahini jangan kejadian lagi. Jika semua ada di desa,orang desa akan semakin cinta desanya.Untuk itulah kami memprogramkan ini,” papar Heryawan. Dana yang diberikan, kata dia, merupakan dana stimulus untuk pembangunan kampung peradaban atau desa tertinggal.
Ke-100 desa yang akan dibangun tahun depan, yakni desa tertinggal yang berada di perbatasan terutama dengan Provinsi Jateng. “Banyak yang tidak teperhatikan oleh provinsi, misalnya desa di perbatasan Jabar- Jateng. Oleh Jabar kurang diperhatikan, oleh Jateng pun tidak. Begitupun di perbatasan yang lain. Nah, desa-desa seperti itulah yang akan kami bangun, tapi dengan syarat tertentu,” bebernya. Dia berharap program ini bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi provinsi, khususnya perekonomian masyarakat desa, juga menekan angka laju urbanisasi. “Hal ini dapat memberdayakan umat yang selama ini belum diberikan kesempatan untuk berdaya.
Saya harap semua pihak dapat memanfaatkan program ini, jangan nantinya malah membuat reaksi berlebihan,”katanya. Selain itu, pemprov akan menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Jabar untuk membahas program ini. Menurut Heryawan, perguruan tinggi akan dimintai analisisnya agar program ini berjalan sesuai fungsinya. “Kami akan bicara dengan berbagai perguruan tinggi, seperti Unpad, UPI, ITB dan lainnya. Kami juga sedang bersama-sama dengan pemerintah pusat yang juga mengadakan program pembangunan desa,” tutur Heryawan.
Sementara itu, Rektor Unpad Ganjar Kurnia menegaskan dukungannya terhadap program pembangunan desa tersebut. Hal itu diimplementasikan pada kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Unpad yang dilaksanakan selama satu bulan tersebut. Para mahasiswa tersebut akan disebarkan di 116 desa di 22 kecamatan di 7 kabupaten. “Saya kira pada hakikatnya, semua perguruan tinggi akan mendukung program pemerintah yang bervisi untuk memajukan masyarakatnya. Dari KKN juga nantinya diharapkan akan menghasilkan peradaban desa,” ucapnya. (krisiandi sacawisastra)

Sumber: Harian Seputar Indonesia, Rabu 01 Juni 2009
(download pdf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar